Chapter 1: Bahagia di Rumah bersama Ibu Bahagia
May 31, 2016Sadar nggak sih Bu, saat keseharian kita penuh keluhan, minus senyuman, bawaan ke anak sangar berlebihan, ke suami ngambekan, tugas rumah puluhan. Pengennya teriak, "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!" Itulah yang pernah saya alami dulu *malu. Hingga penyakit pun tertarik mampir ke tubuh orang-orang yang tak bahagia *nunjuk diri. Seiring berjalannya waktu, Alhamdulillah saat ini dengan yakin saya berkata bahwa saya adalah seorang ibu bahagia. Dengan sederetan pengalaman yang pernah saya alami dulu, saya ingin sedikit berbagi cerita.
Bersyukur yang Tak Boleh Luntur
Saat orang-orang di luaran sana berjuang mendapatkan jodoh, Alhamdulillah saya sudah bertemu jodoh saya. Di saat sebagian orang berjuang untuk memperoleh anak, Alhamdulillah saya sudah memiliki anak dua. Dan banyak lagi yang jika ditulisakan di sini pastilah amat banyak dan panjang. Sejak saat itu, mengucapkan minimal 3 rasa syukur hampir menjadi rutinitas saya sehari-hari.
Ikhlas Tanpa Batas
Bahagia akan lebih mudah hinggap di hati orang-orang yang ikhlas. Yang di dadanya tertanam iman, percaya bahwa takdir Tuhan pasti selalu baik. Jadi, apapun situasi kondisi yang menimpa, terima, hadapi, nikmati. Quotes yang saya ingat selalu dan benar-benar membuat saya adem dan bahagia menjalani hari-hari bersama keluarga tercinta.
Positive Thinking
Menurut salah satu tokoh Psikologi Positif Carol D. Ryff, bahagia itu secara singkat adalah bukan orang yang sama sekali tidak pernah punya masalah, atau tidak pernah terbentur sesuatu. Bahagia adalah saat seseorang selalu bisa menilai sisi positif lebih besar daripada sisi negatif dari suatu konteks kejadian. Yuk ah, fokus ke yang bagus-bagusnya aja. Jika pun tetap kepikiran hal negatif jangan kelamaan, diingat hanya sebagai pelajaran agar tak melalukan hal yang sama pada orang lain.
Ibadah yang tak Pernah Lelah
Mudah Memaafkan
Pernah dengar istilah inner child? Istilah yang cukup mengemuka saat ini. Inner Child menurut Bu Elly Risman adalah kondisi kejiwaan yang membekas dari masa kecil, yang tentu akan berpengaruh terhadap pola asuh anak. Penting menyelesaikan dan membenahi inner child ini karena saya merasakan sendiri bagaimana inner child mempengaruhi diri saya sebagai seorang anak, istri dan tentunya juga sebagai ibu. Hal pertama yang saya lakukan adalah menerima lalu memaafkan. Membawa beban berpuluh tahun di pundak tentu tak mudah, saatnya meletakkan beban itu lalu melangkah. Selengkapnya tentang memaafkan bisa baca tulisan saya di sini.
Dan dalam keseharian tentunya kita tak luput dari hal-hal yang bagi kita mungkin kurang menyenangkan. Siapkan hati seluas telaga, karena hati yang seluas gelas hanya akan menjadikan garam terasa pahit dan sangat asin. Saya suka sekali dengan quote Peperonity, "Memaafkan bagaikan membebaskan seseorang dari penjara, dan kemudian kita akan tahu bahwa orang itu adalah diri kita sendiri."
Banyak Memberi
Saya sepakat dengan yang Bu Ida S. Widayanti (Penulis Buku Parenting) bilang, "Kita hanya bisa memberikan apa yang kita miliki. Mana mungkin bisa memberikan kebahagiaan, jika kita tak merasa bahagia." Semua bermula dari ibu karena ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Wajib ibu yang bahagia terlebih dahulu, right?
Ibu yang bahagia selain menularkan kebahagiaan pada anak, suami, dan keluarga selanjutnya bisa pula menularkan kebahagiaan bagi sekitarnya. Alhamdulillah saya memutuskan untuk berbagi baik melalui blog ini (www.IbuBahagia.com). Januari lalu saya juga memutuskan mendirikan sebuah komunitas bernama Happy Mom Community. Beranjak dari perjalanan hidup yang saya alami saya ingin berbagi, dan bersama-sama teman-teman di komunitas ini kami saling berbagi dan saling support. Sebagai teman sharing, belajar dan mengaji bersama. Melalui aktivitas ini membuat kebahagiaan saya bertambah. Semangat menularkan kebahagiaan ya Bu!
Akan sangat terasa, jika saya mulai jarang membaca, maka ada saja yang membuat hari-hari saya kurang nyaman. Membaca pastinya menambah pengetahuan kita dan di saat saklek, membaca bisa menjadi salah satu solusi dari permasalahan yang kita hadapi.
Sebagai penutup ada satu quotes lagi yang saya suka dari Said Mustafa, "Memang amat tinggi letaknya kebahagiaan. Namun kita harus menuju ke sana. Ada orang yang berputus asa berjalan ke arahnya, lantaran disangkanya jalan ke sana amat sulit. Padahal mudah. Karena ia dimulai dari dirinya sendiri."
Ibu yang bahagia selain menularkan kebahagiaan pada anak, suami, dan keluarga selanjutnya bisa pula menularkan kebahagiaan bagi sekitarnya. Alhamdulillah saya memutuskan untuk berbagi baik melalui blog ini (www.IbuBahagia.com). Januari lalu saya juga memutuskan mendirikan sebuah komunitas bernama Happy Mom Community. Beranjak dari perjalanan hidup yang saya alami saya ingin berbagi, dan bersama-sama teman-teman di komunitas ini kami saling berbagi dan saling support. Sebagai teman sharing, belajar dan mengaji bersama. Melalui aktivitas ini membuat kebahagiaan saya bertambah. Semangat menularkan kebahagiaan ya Bu!
Rajin Membaca
Sebagai penutup ada satu quotes lagi yang saya suka dari Said Mustafa, "Memang amat tinggi letaknya kebahagiaan. Namun kita harus menuju ke sana. Ada orang yang berputus asa berjalan ke arahnya, lantaran disangkanya jalan ke sana amat sulit. Padahal mudah. Karena ia dimulai dari dirinya sendiri."
33 Comments
Uni,
ReplyDeletemengingatkan dengan masa-masa dimana titik terendah manusia pun pernah saya alami.
Benar adanya bahwa bahagia itu sebenarnya mudah.
Manusia lah yang memberi banyak syarat untuk menggapai nya.
Haturnuhun Uni,
sudah diingatkan....
Tulisannya bermanfaat sekali...
Alhamdulillah sama2 mbakku.. :*
DeleteBetul, tinggal di rumah benar-benar mengajarkan saya tentang rasa ikhlas. Bagaimana ikhlas ketika rasa rindu saat2 masih bekerja tiba2 melanda. Ini kegalauan yang pernah saya alami :)
ReplyDeletesalam kenal
salam kenal juga mba.. semangat always ya mba ;)
DeleteWaaah teh shona mah memang ibu bahagia.. :):)
ReplyDeleteTetap menginspirasi ya teh :)
aamiin.. berusah selalu bahagia tepatnya hehe..
Deleteaamiin makasi dessy ;*
Terus menginspirasi Uni...
ReplyDeleteTerimakasih sharingnya.💗Kadang perasaan menjadi ibu yg bahagia itu muncul,kadang tenggelam. Msh agak susah mengistiqomahkan 'perasaan'..
Bismillaah smg bisa..
aamiin..
DeleteWajaaar.. normaaal.. namanya manusia punya berbagai macam rasa, yg penting jangan lama2 ;*
terimakasih unda? *ini winda bukan? :D
aku, aku sulit memaafkan... hiks
ReplyDeleteSemangat mba (^^)/
DeleteSepakat mba kebahagiaan itu yang menciptakan kita sendiri, jadi mesti ikhlas jalanin aktifitas RT membuat saya bahagia hehehe klo ga gerutu sepanjang hari :p
ReplyDeletebetul betul, salam semangat mba ^^
DeleteIkhlas, itu keywordnya, ya. Belakangan aku suka merasa bad mood ini. Harus belajar ikhlas lagi. *tissue mana tissue*
ReplyDeleteSemangag teh ^^
DeleteKuncinya adalah bersyukur ya mbak :) bahagia akan mengikuti
ReplyDeleteBetul mba, hal simple yg seringkali kita lupa
Deleteikhlas ini loh \''/\
ReplyDeleteikhlas cuma satu kata ya..tapi sejuta maknanya...mdh2an bisa dapet nih ilmu ikhlasnya huhuu
Susah ya mba, tp bisa insya Allah,, semangat mba lingga ;)
DeleteNice tips, Mbak Shona. Suka deh style writingnya. Salam kenal ^^
ReplyDeleteSalam kenal mba hafidzah ;* terimakasiiih...
DeleteMakasih postnya Mbak.. BTW habis baca aku jadi sadar kalau aku jarang baca belakangan ini huhuhuhu..
ReplyDeleteSalam Mbak
Sama2 mba ajen :) mari semangat membaca
DeleteHmmm...tujuh sikap hidup yang menjadi kunci kebahagiaan ya...
ReplyDelete^_^
DeleteMakasih nasihat dan sharenya Mbak, mau ngomentarin satu-satu pun gak jadi eh emang kudu begitu semua. Bookmark ah reminder kalau lagi sedih.
ReplyDeleteSama2 mba lina.. Alhamdulillah moga manfaat y..
DeleteKebahagiaan itu ada dalam diri sendiri, bagaimana cara kita mengapresiasikannya ya Buu.
ReplyDeleteDengan selfie aja aku Bahagiaa!!
Betuuuul teeeh... hihi tooos
DeleteSuka quote2nya, bersyukur ikhlas dan bahagia serta positif yaa kuncinya
ReplyDeleteYupp, ;)
DeleteTerima kasih kak Na, selalu mengajarkan untuk bersabar lebih dan mengambil segala hal dengan positif.
ReplyDelete:hug:
Wah mau donk mbak join Happy Mom Communitynya, caranya gmn kah?
ReplyDeleteJujur awalnya pas pertama resign kerja jd merasa hopeless d rumah, namun skrg jgn ditanya bhw kbagiaan itu bisa diciptakan dari ketulusan kita.bener gak mbk Shona??
ReplyDelete