Katanya istri itu butuh mengeluarkan sekitar 20 ribu kata per hari. Sebagai manusia saya butuh ngomong tapi ga sebanyak itu juga wkwk.. Itu terlaluuu banyak kalo bagi saya.
Katanya suami kalo lagi punya masalah, entah itu masalah di kantor, cenderung menyelesaikan sendiri tanpa harus curhat sama istri. Tapi suami saya malah apa-apa suka curhat ngomong panjang lebar ke saya :D
Katanya istri cukup ngomong atau curhat, suami cukup mendengarkan ga perlu ngasih solusi. Tapi kenapa saya mau solusi?
Katanya istri itu multitasking, bisa ngerjain banyak hal bersamaan. Tapi saya kok engga. Saya orangnya fokus. Kalo ngerjain banyak hal dalam 1 waktu dijamin berantakan.
Katanya istri ga boleh sakit, yang boleh sakit itu cuma anak & suami aja. Masa sih?
Belum katanya-katanya lainnya.
Hal ini yang bikin saya cuek-cuek aja sama viral yang berseliweran di media sosial. Yang namanya teori yang asalnya dari manusia, bolehlah ga selalu hitam atau putih. Bisa jadi abu-abu.
Sesama-samanya kita sama seseorang pasti ada bedanya. Sama-sama melankolis, bukan berarti sama semuanya. Karena kita bukan tumbuhan atau (maaf) hewan yang mudah diklasifikasikan. Uniknya makhluk bernama manusia...
Jadi saya stop menyamaratakan semuanya. Hasil belajar dari kuliahan juga sih. Jika suami atau istri ga sesuai dengan teori A, B atau C ya jangan maksa. "Harusnya kan suami saya seperti ini, harusnya istri saya seperti itu. Idealnya kan begini bukan begitu."
Toh ga ada kebenaran yang mutlak, KECUALI Al-Qur'an dan Sunnah.
Selamat menyelami dan mengerti kondisi pasangan masing-masing. Jangan abaikan pengalaman hidupnya sebelum menikahi anda. Kata teorinya sih begini, tapi saya dan suami kok ga begitu? Ya ga masalah! Criiing.